The Power Generation,Renewable Energy & Electrical Equipment ​Exhibitions

28 - 31 AUGUST 2024

Jakarta International Expo, Jakarta - Indonesia

Search

Pentingnya Penerapan Transisi Energi di Indonesia

Energi menjadi kebutuhan yang sangat krusial, karena energi merupakan penggerak utama segala aktivitas kehidupan manusia. Oleh karena itu, peran pemerintah sangat vital dalam menyediakan kebutuhan di sektor energi, terutama dalam energi bersih. Sehingga komitmen para pemimpin untuk mewujudkan transisi energi dengan mengoptimalkan energi bersih pun diuji. Selain pemerintah, peran masyarakat juga dibutuhkan untuk mendukung percepatan sektor energi bersih ini demi mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan di Indonesia.

Terangkum dalam laporan khusus bertemakan ”Peta Jalan Menuju Emisi Nol Bersih Pada Sektor Energi di Indonesia”, yang merupakan hasil kerjasama Indonesia dengan Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA). Menunjukkan bahwa, Indonesia menginvestasikan sekitar 20 miliar dollar AS per tahun untuk sektor energi. Jika mengadopsi dan menerapkan transisi energi, investasinya akan lebih tinggi 8 miliar dollar AS per tahun.

Penghitungan tersebut didasarkan pada target Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060, dengan pengurangan emisi karbon pada sektor energi dalam jumlah yang cukup besar. Sementara itu, investasi untuk efisiensi energi diperkirakan akan naik mencapai 10 miliar dollar AS per tahun pada 2030. Jika hal tersebut terealisasi, biaya investasi energi terbarukan juga berpotensi lebih besar jika pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) terus membaik diikuti dengan permintaan energi yang meningkat.

Menurut laporan Low Carbon Development Indonesia, Indonesia sendiri memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar yaitu 442 gigawatt pada 2018, dan baru dimanfaatkan sebesar 8,8 gigawatt. Sehingga upaya Indonesia menuju net zero emission, akan lebih mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber utama dalam pasokan energi, terutama untuk sektor kelistrikan. Maka dari itu, dibutuhkan bauran listrik yang bersumber dari EBT, setidaknya mendekati 100 persen pada 2050, untuk mencapai upaya nol emisi tersebut.

See more…

Source: Zonaebt.com